BUDIDAYA CAISIM (Brassica juncea L.)
MENGGUNAKAN EKSTRAK TEH DAN PUPUK KASCING
Skripsi
Untuk memenuhi sebagian persyaratan
guna memperoleh derajat Sarjana Pertanian
di Fakultas Pertanian
Universitas Sebelas Maret
Jurusan/Program Studi Agronomi
Oleh:
FUAT FAHRUDIN
H 0105058
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2009
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Caisim (Brassica juncea L.) merupakan tanaman sayuran dengan iklim
sub-tropis, namun mampu beradaptasi dengan baik pada iklim tropis. Caisim
pada umumnya banyak ditanam dataran rendah, namun dapat pula didataran
tinggi. Caisim tergolong tanaman yang toleran terhadap suhu tinggi (panas).
Saat ini, kebutuhan akan caisim semakin lama semakin meningkat seiring
dengan peningkatan populasi manusia dan manfaat mengkonsumsi bagi
kesehatan. Rukmana (1994) menyatakan caisim mempunyai nilai ekonomi
tinggi setelah kubis crop, kubis bunga dan brokoli.
Sebagai sayuran, caisim atau dikenal dengan sawi hijau mengandung
berbagai khasiat bagi kesehatan. Kandungan yang terdapat pada caisim adalah
protein, lemak, karbohidrat, Ca, P, Fe, Vitamin A, Vitamin B, dan Vitamin C.
Menurut Margiyanto (2008) manfaat caisim atau sawi bakso sangat baik untuk
menghilangkan rasa gatal di tenggorokan pada penderita batuk, penyembuh
sakit kepala, bahan pembersih darah, memperbaiki fungsi ginjal, serta
memperbaiki dan memperlancar pencernaan. Daun B. juncea berkhasiat untuk
peluruh air seni, akarnya berkhasiat sebagai obat batuk, obat nyeri pada
tenggorokan dan peluruh air susu, bijinya berkhasiat sebagai obat sakit kepala
(Anonim, 2008a).
Permintaan masyarakat terhadap caisim semakin lama semakin
meningkat. Dengan permintaan caisim yang semakin meningkat, maka untuk
memenuhi kebutuhan konsumen, baik dalam segi kualitas maupun kuantitas,
perlu dilakukan peningkatan produksi. Salah satu upaya peningkatan hasil
yang dapat dilakukan adalah melalui pemupukan. Dewasa ini pemupukan
yang ramah lingkungan dan aman bagi kesehatan melalui sistem organik
sangat dianjurkan. Bahan pemupukan yang dapat digunakan salah satunya
adalah berupa limbah teh dan kascing (kotoran bekas pemeliharaan cacing).
Air sisa teh yang dibuang dapat menjadi limbah rumah tangga. Padahal
berdasarkan pengalaman di lapangan air sisa teh dapat menyuburkan tanama
----------------------------------------------------Continoue--------------------------------------------------------
0 comments:
Posting Komentar